HELLOWORLD.PRJCT™

CATATAN KAKI

 " Bangku Kosong "

dengan persamaan bangku = kursi 


Alkisah, pada sebuah negeri yang penduduknya berisikan para pahlawan.

Siang itu sebuah pertigaan pusat pertokoan tergeletak beberapa barang yang tidak bertuan.jam antik, piano klasik, meja rias, guci-guci keramik dan sebuah kursi berukir. pemandangan yang tidak beraturan tersebut mencuri perhatian para pengguna jalan dan beberapa pemilik toko. secara tidak langsung mereka mulai mengerubungi benda-benda yang tergeletak tersebut. mulai membicarakan perkiraan dan presepsi-presepsi, tentang milik siapa sebenarnya, untuk apa, dan siapa yang melakukanya. semakin siang kerumunan tersebut semakin banyak dan panjang.

Juru parkir #1
" eh, ini barang-barang kepunyaan siapa ya .. kok di geletakkan begitu saja .. " 
orang-orang di sekitarnya hanya menggeleng, atau kebanyakan malah menengok ke orang di sebelahnya ..
ibu yang baru pulang belanja #1
" gila nih orang, seenaknya naroh barang gede-gede gini di tengah trotoar .. "
mahasiswi #1
" klo di lihat sih seperti habis pindahan rumah ya .. "
pekerja kantoran #1
" mungkin barang milik salah satu toko di depan itu "
pemilik toko #1
" ah .. klo saya sih endak, saya ndak ngerasa order barang2 seperti gini kok .. "
kemudian melirik pemilik toko satunya
pemilik toko #2
" guwe juga endak ngerasa pernah order barang gini, punya engkong yg d situ kali .. "
Pemilik toko #3
" haiyaa .. bukan oe laa, oe ngapain order barang gede-gede gini .. " kemudian menoleh kebelakang, bertanya kepada anaknya. " lu ya yang order .. " 
anak pemilik toko #3
" bukan oe pap, oe ndak ngerasa order kok .. "
Juru parkir #1
" lha ini punya siapa ? .. aneh .. "
orang #2
" kalo di lihat barangnya sih, masih bagus, klasik dan terawat .. "
mahasiswi #2
" betul, masak barang kayak gini di buang sih .. "
orang #4
" klo di buang ya saya mau lo buat ngerawatnya, sayang nih masih bagus .. "
ibu2 yg baru plang belanja #1.
" yee .. emangnya bapak aja yg mau .. "
pegawai negri #1
" tapi ini aneh, kenapa tiba-tiba ada barang besar-besar tergeletak tak bertuan, ini mengkhawatirkan, jangan-jangan ada sesuatu di baliknya .. "
Juru parkir #2 
" mungkin hasil curian, terus malingnya kepergok, barangnya di tinggal "
orang #8
" mungkin juga itu kang, coba kita laporkan ke polisi .. "
Pemilik toko #7
"loh..loh, tunggu sebentar, jangan asal langsung lapor polisi, bisa runyem nanti .. kita-kita pemilik toko yang di dekat sini bisa ribet di mintai keterangan, asal aja nih .. "
mahasiswi #5
" atau coba kita tanyain ke orang-orang sini dulu bu .. "
pegawai negri #1
" prosesnya apa tidak ribet tuh nanyain satu-satu .. "
Juru parkir #1
" iya mbak, ntar sapa juga yg d suruh nanyain .. "
pengamen #1
" udah biarin aja, ntar kan yg punya dateng sendiri "
Perempuan habis fitnes #4
" bener tuh idenya, dari pada kita capek-capek ngurusin beginian .. "
Pemilik toko #3
" haiyaa, jangan d tinggal dulu bantuin ngatur barang laa .. "
mahasiswi #7
" yee ,, maunya, kita kan udah telat ngampus .. "
akhirnya dengan bantuan juru parkir dan beberapa pegawai toko, barang-barang tersebut di tata di pinggir trotoar. barang-barang tersebut tidak terjamah hingga sore berganti malam. beberapa orang memang ada yang sebentar berhenti untuk mengamati, sebentar memegang dan menerka-nerka barang siapa ini hingga akhirnya malam menjelang larut, toko-toko di pertigaan itu telah tutup semua. ketika jam menunjukan pukul 2an lebih, terlihat bebrapa bayangan mendekati barang-barang tersebut, kemudian bayangan-bayangan yang lain, kemudian beberapa mobil box, becak, gerobak dan sebagainya.
hingga pagi pun menjelang. barang-barang tersebut telah habis kecuali sebuah kursi.

Juru parkir #1.
" loh barang-barangnya sudah hilang semua tinggal kursi tok " dengan cengar-cengir dia mengamati kursi tersebut
orang #8
" loh iya, kmarin kan banyak barang di sini, kemana semua ya ? "
pemilik toko #7
" diambi yang punya paling .. " jawabnya dengan senyum 
perempuan #2
" tapi kok kursi ni di tinggalin ? "
juru parkir #2
" iya padahal bagus loh .. "
beberapa orang mulai nimbrung.
mahasiswi #1
" kalo gak salah kemaren ada piano dan guci-gucinya juga .. klo emang di ambil yang punya kok kursi ni d tinggalin ya ? "
pemilik toko #1
" aneh ini, jangan-jangan yang ngambil bukan yang punya .. "
orang #9
" tapi kok kursi ini gak di ambil juga ? "
pegawai negri #1
dengan mata di kernyitkan  " kursi ini .. "
juru parkir #2
" loh kok .. "  kemudian menatap juru parkir #1
perempuan #5
" kayaknya aku pernah lihat kursi model ini, kayak yang di film-film kerajaan ituh .. "
orang kantor #5
" klo di lihat dari ukiranya dan bentuknya, ini seperti kursi mahal yang di  buat khusus "
pemilik toko #4
" iya kursi ini kira-kira milik siapa y ? "
satpol pp #1
" kayaknya kursi pejabat deh ? "
Orang lewat #4
" bisa juga, tapi seperti kursi warisan raja-raja .. "
perempuan #2
" atau kursi bintang film ternama .. "
wanita cantik #6
" yang jelas, pemiliknya laki-laki yang gagah, klo di lihat dari kursinya pasti ganteng "
mahasiwa berjaket #2
" ah gak juga, bisa saja milik pengusaha tua yang kaya raya .. "
orang tua #6
" ini jelas milik orang penting "
pegawai negri #2
" ini seperti milik bupati yang pernah saya temui .. "
remaja #2
" bisa juga milik rock star, itu ada ukiran bergaya art deco .. "
mahasiswa #7
" wah ya ndak bisa juga, klo di lihat dari segi itu, yang punya bisa juga seorang maestro atau kolektor barang seni "
remaja #4
" bisa juga mas, seperti punya artis itu, kan dia pernah terlihat duduk pake kursi model ginian "
wanita #6
" iya aku juga pernah lihat di tv, kelihatan gagah sekali "
pemilik toko #3
" haiyaa oe juga pernah tau, ini seperti kursi dinasti raja-raja cina .. "
orang #9
" bah, bukan orang cina saja yang pernah pnya kursi megah sperti ini, kakek dari kakek aku juga punya kursi seperti ini "
orang#10
" awak juga ada kalo cuma sejarah kursi megah gini .. "
orang #2
" memang kalu di lihat kursi ini pasti milik orang yang penting dan berjasa "
wanita #9
" yang jelas gagah dan cakep, klo ndak .. ya gak matching lah "
wanita #9
" dan pasti berwibawa "
pemilik toko #1
" pasti orang besar yang hebat "
juru parkir #2 
" dan jujur "  sambil melirik juru parkir #1
ibu-ibu #1
" pasti orang baik lah "
remaja #1
" artis band rock papan atas .. yeah "
santriwati #6
" pemuka agama yang bijaksana "
pegawai negri #6
" orang yang terhormat "
ibu #7
" orang yang di cintai orang banyak, sehingga di dudukan di kursi yang indah sperti ini "
pengamen #2
" kursi presiden "
pegawai negri #5
" kursi pejabat negara "
pemilik toko #6
" biksu yang sakti "
marinir #1
" kursi jendral "
anak sd #1
" kursi kepala sekolah "
anak sd #2
" bukan, kursi siswa yang berprestasi "
mahasiswa #2
" kursi rektor "
mahasiswa #5
" kursi kolektor "

dan begitulah, orang-orang kemudian berlomba-lomba mendiskripsikan pemilik kursi tersebut, membuat prediksi-prediksi sendiri, mencari kemungkinan-kemungkinan dan menguatkannya. ada yang menceritakan bahwa kursi tersebut adalah milik seorangraja yamg meninggalkan singgasananya, ada yang bilang kursi tersebut turun dari langit, ada yang bilang kursi tersebut adalah mesin yang di ciptakan alien untuk mengawasi penduduk bumi, atau ada yang bilang bahwa kursi tersebut adalah kursi ajaib peninggalan nabi sulaiman sehingga orang yang di pilih untuk duduk di kursi tersebut dapat menjadi raja dari dunia.

berbagai macam cerita muncul di permukaan, gosip menjadi santer, dan kursi tersebut tetap berada di tempatnya, kadang di geser sedikit oleh orang-orang di sekitar untuk hanya sekedar penataan agar terlihat lebih indah. satu bulan, dua bulan, kursi tersebut masih tetap saja di tempatnya, berdiri anggun membalas tatapan setiap orang yang lewat. belum ada orang yang berani untuk duduk di kursi tersebut, karena kursi tersebut di lindungi oleh cerita tentang keajaiban yang di buat oleh orang-orang sekitar. menjadi bagian dari gosip dan rerumpian di setiap perkumpulan ibu-ibu atau anak nongkrong. hingga menyebar sampai ke daerah lain. beberapa media lokal, baik independent sampai mistik beberapa kali terlihat mengabadikan kursi tersebut dan mewawancarai orang-orang di sekitar. kursi tersebut menjadi daya tarik tersendiri di pojokan trotoar itu. kalau siang terlihat padat ukiranya di terpa sinar matahari menyapa sombong dengan ke rumitan dan keindahanya. kalau malam, siluet lampu jalan menampilkan parade kemisteriusan yang hangat dengan bentuk serupa kemegahan sebuah singgasana kerajaan.

kemudian setelah bulan dengan pelan menjadi tahun, terlihat beberapa orang asing sering melintas perempatan tersebut. meraka rata-rata berpenampilan sangat perlente, dengan dasi dan jas, juga kadang tampak orang dengan belangkon dan baju batik, kesemuaanya itu terlihat mahal dan berwibawa. menandakan orang-orang asing tersebut adalah orang-orang penting dari daerah lain. awal-awalnya mereka bertanya kepada orang sekitar tentang keberadaan kursi tersebut, semakin lama semakin banyak. hingga suatu hari ada seorang kakek dengan jas dan topi buatan luar negri duduk di atas kursi tersebut, sambil merokok cerutu. kemudian keesokan harinya tampak seorang bapak-bapak berumur dengan pakaian dinas kemiliteran duduk di kursi tersebut sambil berbicara melalui ponsel. keesokanya lagi seorang laki-laki dengan rambut panjang serta celana jeans belel dan berkaca mata hitam, duduk di kursi tersebut sambil berkali-kali di jepret oleh fotographer yang tampaknya telah di sewa olehnya. begitu terus setiap hari, kadang pernah ada seorang wanita dengan pakaian sangat seksi duduk menantang sambil memainkan kipas bulu angsanya, atau seorang dalang dengan pakaian kejawen lengkap, duduk bersila sambil membakar dupa.

tapi kursi tersebut tetap tidak pernah berpindah tempat, walau bergeser-geser sedikit setiap hari dan hampir beberapa bulan, banyak orang yang dengan bergantian duduk di kursi tersebut. sampai-sampai pernah ada insiden kecil gara-ara berebut untuk menjadi orang yang pantas untuk duduk di kursi tersebut. dari perwira polisi, dalang kondang, pemuka agama, musisi tenar, perdana mentri, wakil prisiden, rektor sebuah universitas terkenal, pemain drum, gitar, bass, keyboard sampai suling, atlet lari sampai panahan, artis sinetron sampai pemain film porno, pengusaha unit kecil sampai pengusaha besar, pengusaha ekspor-impor sampai pengusaha komoditi,cendikiawan sampai seniman lokal, pemulung sampai pengerajin perak. 

pada akhirnya semua orang pernah menduduki kursi tersebut, semua orang dari semua profesi, dari semua daerah, dari semua lapisan masyarakat. dan tetap saja kursi tersebut tidak di ketahui siapa pemiliknya yang sah, walau begitu, daya tarik kursi tersebut tetap bertambah dari waktu ke waktu. menjadi semacam penegasan ego, pengakuan akan sebuah usaha, atau penanda tentang ke aku-an seseorang. 


Padahal itu hanya sebuah kursi kosong.


08 August 2011
dengan menunduk dan kerinduan terhadapmu MUHAMMAD.